Minggu, 17 November 2019

PERANG DUNIA KE 1

PERANG DUNIA KE 1

Pada artikel kali ini, gua akan menggenapi janji gua atas banyak request pembaca untuk menulis cerita lanjutan seputar sejarah perang dunia di abad 20. Kalo pada minggu sebelumnya, gua udah sempet nulis tentang “Apa sih yang menyebabkan Perang Dunia Abad 20?”. Sekarang, gua akan menceritakan kisah perang dunia 1 yang lebih seru lagi. Buat lo yang belum sempet baca artikel gua tentang penyebab perang dunia, gua sangat menyarankan lebih baik lo baca artikel itu dulu karena ada beberapa kronologi pada artikel ini yang nyambung dengan artikel sebelumnya:

Apa sih yang menyebabkan Perang Dunia di abad 20?

Kalo kita bicara tentang Perang Dunia 1, biasanya orang awam hanya menganggap itu perang ‘pemanasan’ yang ga sebesar atau sedahsyat Perang Dunia 2. Padahal di Perang Dunia 1 ini ada pertempuran Somme di darat atau pertempuran Jutland di laut, yang meliputi bentrokan mahadahsyat antar 28 kapal tempur & 9 penjelajah-tempur Inggris melawan 16 kapal tempur & 5 penjelajah-tempur Jerman. Kedua pertempuran itu juga yang sering dibahas di buku-buku sejarah di sekolah karena itu adalah salah satu pertempuran yang paling dahsyat yang pernah ada. Tapi menurut gue sih, pembahasan mengenai kedua pertempuran itu lebih menarik dari segi militer, tapi kurang menarik dari sisi sejarah. Justru sebelum kedua pertempuran itu terjadi, ada hal yang lebih menarik yang bisa menggambarkan bagaimana peta kekuatan pada Perang Dunia 1 ini. Wih, apa tuh?
Pada artikel ini, yang mau gue bahas adalah sepotong kisah pelarian sepasang kapal laut Jerman di Laut Mediterania. Pelarian 2 kapal laut Jerman di Laut Mediterania ini membawa begitu banyak perubahan besar dalam sejarah dunia modern. Dari drama kejar-kejaran antar kapal perang di Laut Mediterania yang kesannya sepele ini, malah berujung pada runtuhnya Kesultanan Ottoman yang telah berdiri tegak selama 600 tahun.
Gak cuma hal itu saja, pelarian 2 kapal Jerman ini jugalah yang turut mengambil andil besar terhadap revolusi besar di Russia dari bentuk Kekaisaran, menjadi Uni Soviet yang menjadi cikal bakal trend negara berbasis paham komunisme. Yang artinya apa? Secara ga langsung juga, menyebabkan revolusi ideologi di Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan lain-lain menjadi komunis!
“Wah serius tuh? Perpecahan negara di Timur Tengah sampai lahirnya negara-negara Komunis seperti Uni Soviet, RRC, Korea Utara, dll… itu dipicu oleh pelarian 2 Kapal Perang Jerman pada Perang Dunia 1???” [3]
Secara gak langsung, YES! Gua pribadi sebagai guru sejarah berpandangan kuat bahwa pelarian 2 kapal perang ini, menjadi pemicu awal dalam pembentukan sejarah dunia modern, khususnya perpecahan wilayah di Timur Tengah, serta pembentukan negara-negara komunis pada sepanjang abad 20. Nah lho, pasti lo penasaran gimana cerita selengkapnya? Yuk kita langsung mulai aja!

LATAR BELAKANG CERITANYA GIMANA SIH…?

Oke, sebelum mulai cerita tentang 2 kapal perang Jerman tersebut, pertama-tama gua mau review sedikit tentang konteks awal Perang Dunia 1. Sebagaimana udah gua bahas secara mendalam di artikel sebelumnya, Perang Dunia 1 dipicu oleh serangkaian kekonyolan manusia, yang pada akhirnya membuat Jerman menjalankan operasi militer rahasia Schlieffen Plan yang bahkan tidak bisa dihentikan sekalipun oleh sang Kaisar Jerman sendiriSampai akhirnya Jerman gagal menghentikan mobilisasinya, Rusia meneruskan mobilisasi pasukannya, begitu pula Perancis, Inggris, Austria-Hongaria, dan Serbia. Akhirnya dimulailah perang dunia pertama yang menjadi pemicu awal berbagai bentrokan di seluruh dunia pada awal abad 20. Sebagai gambaran kasar, sederhananya Perang Dunia 1 adalah bentrokan antar 2 kubu seperti bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Screen-Shot-2013-03-11-at-7.31.13-PM

KISAH PELARIAN 2 KAPAL JERMAN YANG MENGUBAH SEJARAH DUNIA

Oke, setelah review dikit, gua harap lu bisa membayangkan latar belakang situasinya. Sekarang mari kita mulai dari November 1912, 2 tahun sebelum perang dunia pertama dimulai. Kaiser Wilhelm II, seperti kita ketahui dari artikel sebelumnya, adalah kaisar Jerman yang mengutamakan gengsi militer. Saat itu, perang Balkan pertama tengah berkecamuk. Dengan sering adanya bentrokan di wilayah Laut Tengah (Laut Medieterania) dia merasa bahwa Jerman perlu Divisi Laut Tengah dengan membuat 2 kapal perang, bernama SMS Goeben dan SMS Breslau untuk berjaga-jaga di Laut Mediterania.[1]
Kedua kapal perang ini adalah kapal perang tercanggih di eranya. SMS Goeben adalah sebuah penjelajah-tempur (Battle-cruiser) sementara SMS Breslau yg jauh lebih kecil adalah penjelajah ringan (light cruiser). Keduanya adalah kapal berkecepatan tinggi relatif dibandingkan kapal-kapal lain dengan ukuran yang sama. Meriam kedua kapal itu juga berkualitas lebih baik daripada meriam Inggris maupun Perancis. Begitu pula sistem pembidik meriamnya.
Namun, 2 kapal ini biarpun canggih tapi harus sangat berhati-hati karena Jerman gak punya pangkalan di Laut Tengah! Artinya apa? Jerman harus mengandalkan pelabuhan sekutunya (Austria-Hongaria dan Italia) untuk tempat parkir, ngisi BBM, dll. Di sisi lain, armada Inggris dan Perancis punya PULUHAN kapal perang di Laut Tengah. Dua lawan puluhan kapal? Secara teori jelas Inggris dan Perancis ga perlu khawatir. Kedua kapal ini GAK MUNGKIN bisa mengalahkan armada Inggris maupun Perancis! Tak heran pihak Inggris maupun Perancis tidak terlalu mempedulikan kehadiran 2 kapal perang Jerman ini. Ah cuma 2 kapal perang doang, emang bisa apa sih??


goeben&breslau
SMS Goeben dan SMS Breslau, 2 kapal Jerman yang menjadi game-changer Perang Dunia 1 & sejarah peradaban dunia modern.

SITUASI MILITER DI LAUT TENGAH MEDITERANIA

Sebelum perang, pihak sekutu (Inggris dan Perancis) udah bagi-bagi tugas:
  • Perancis akan menjaga bagian Barat Laut Tengah, Inggris akan menjaga bagian Timur Laut Tengah.
  • Perancis akan menghadapi Angkatan Laut Italia, Inggris akan menghadapi Angkatan Laut Austria-Hongaria.
  • Jalur pelayaran horizontal (Gibraltar-Suez dan sebaliknya) maupun vertikal (Perancis-Aljazair maupun sebaliknya) harus dilindungi.
  • Pemindahan pasukan Perancis dari koloninya di sepanjang pesisir Pantai Utara Afrika harus dilindungi.
Nah, dalam pembagian tugas ini, armada Kapal perang Jerman yang cuma 2 biji itu tidak disebut sama sekali! Jerman toh cuma punya 2 kapal, emang bisa apa sih? Mending pusingin soal Angkatan Laut Itali dan Austria-Hongaria aja.
Sementara itu, di pihak Jerman, mereka sadar betul 2 kapal perang takkan bisa mengalahkan armada tempur Inggris maupun Perancis. Begitu perang dunia meletus, cuma ada 2 pilihan rasional bagi para awak 2 kapal ini, yaitu bergabung dengan armada Austria-Hongaria di laut Adriatik untuk bersama-sama menghadapi Angkatan Laut Inggris atau nekad berlayar sampai Ottoman untuk membujuk mereka bergabung dengan sekutu Jerman.
Ketika perang meletus, awalnya pusat memerintahkan untuk mencoba berlayar ke Ottoman, namun di tengah jalan akhirnya pemerintah pusat Jerman menilai misi ini TERLALU BERBAHAYA dan segera memerintahkan Goeben & Breslau bergabung ke dengan Austria-Hongaria di laut Adriatik. Sungguh di luar dugaan, Admiral Wilhelm Souchon yang merupakan komandan Goeben dan Breslau sekaligus salah satu perwira angkatan laut terbaik Jerman, memutuskan sesuatu yang sangat radikal, yaitu MENGABAIKAN PERINTAH PUSAT untuk bergabung dengan armada Austria-Hongaria! Alih-alih, Souchon malah memutuskan untuk berlayar terus jauh ke arah Timur menuju pelabuhan Ottoman (sekarang Turki) dengan harapan dapat meminta bantuan mereka untuk bersekutu melawan Inggris, Rusia, dan Perancis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KERETA HANTU UI

 Kereta Hantu UI Kisah horor di kampus UI yang pertama dan paling terkenal adalah kisah tentang yang satu ini. Bagi sebagian besar ana...